Kesedaran

Tenggiling Ubi
0


A(caps)ku menemukan ketenanganku di belantara sunyi, di mana keheningan berbisik bagai gemersik suara angin. Nafas yang dihirup saat ini akan dihembus untuk menghalau bimbang. Saat kesedaran datang, sekuntum harapan di hatiku berkembang.

Setiap nafas adalah ritma, menari dengan waktu. Simfoni kehadiran berlagu di telinga, lalu aku tertunduk. Dunia melambat dan aku di sini untuk menetap dalam puisi kewujudan, di mana kedamaian berkuasa.

Fikiran seperti awan, bergerak perlahan. Sewaktu kesedaran melukiskan langit, di situ aku dijalin utuh menyaksikan bagaimans sebuah mahakarya kewujudan memupuk jiwa.

Saat ini adalah tempat suci. Waktu berlalu begitu pantas.  Tidak ada masa lalu yang perlu disesali, tidak ada masa depan yang terlihat. Hanya irama lembut dari lagu masa kini berkumandang, mengalun melodi sebuah keinsafan, di mana aku ingin terus berada.

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)

#buttons=(Accept!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Ok, Go it!