Di Gelap Sunyi

Tenggiling Ubi
0
 

Sebuah kisah suram terungkap di bawah desahan lembut pohon willow yang menangis. Awan mencurahkan air mata lalu menitis ke sungai dan perlahan-lahan mengalir diiring bayang-bayang yang tenggelam ke dasarnya. Suara kesakitan menggema lantas terkoyaklah jiwa yang tersika.

Bulan, saksi tangisan sunyi, tersesat dalam kehampaan bersama harapan yang hilang. Petualang kenangan berlama-lama di dalam kabut mimpi. Lalu mimpi dan impian memudar, terkepal menjadi gumpalan asap yang akhirnya memedihkan mata.

Biarkanlah jiwa bersendirian, hanyut dalam suram ini. Ia mendambakan satu ruang  ketenangan. Titisan hujan turun akan mendodoinya seperti puisi sayu yang bercerita tentang kesepian. Tentang sepinya bunyi loceng yang tidak didendang.

Di gelap sunyi menjelmalah satu kerlipan. Segugus harapan yang rapuh tetap bertahan dengan lembut. Ia mengerti bahawa ada keindahan terselit di celah-celah kesedihan. Cahayanya tak akan pernah terhapus.

Masa adalah teman kejam yang mendambakan kesetiaan.

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)

#buttons=(Accept!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Ok, Go it!