Pandangan Pertama

Farah Lye Yusoff

Tulus, bening keikhlasan tersembunyi di bibirmu
Enggan engkau kotori makna dengan perkataan yang sia-sia.

Terbit dari hati satu erti, hanya dengan satu kata;
Waktu.
Seketika aku buntu, keliru akan maksudmu, 
tentang pandangan pertama,
tentang masa.

Namun naluri memantul sinar
Menerangi denai yang tak sabar untuk diteroka 
lalu menjadi pemilik sekeping hati.
Tertanam ia jauh dalam hatimu,
Hasrat sebuah harapan tergantung tinggi,
apakah hanya untuk dicapai tangan
atau hanya kan rebah dirantai hati?

Ajarkan aku tentang pandangan pertama.
Ajarkan aku tentang resah gelisah
Tentang rindu dan lara. Tentang bahagia.

Ajarkan aku tentang harga setiap titik air mata,
Nilai setiap senyuman dan harapan.
Ajarkan aku tentang kekuatan
yang terbina dari setiap peristiwa,
tangis dan ketawa.

Ajarkan aku betapa pandangan pertama itu
bukan sekadar mata. Ia jiwa. Resapan kalbu.
Pembebasan rindu dari dibelenggu waktu 
yang menolak untuk mengerti
bahawa penantian itu... 
Ngeri.

Pandangan pertama, kekal setia mengubat semua kesakitan
hadiah dari waktu yang tak menunggu.
Hingga hati menjadi tepu saat waktu mahu menguji lagi.

Mengapa waktu... 
Sering gagal memudarkan pandangan pertama?
Lantas menggantikan ia menjadi kerinduan abadi.

Tags

#buttons=(Accept!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Ok, Go it!