![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTuqXGaNtgCDhk0KWnRZWB3sA8caSSmHN8VsaYI9z8mzaUwC9EbxO0440saNReS8zzKEFGMAnkCiB4yw20v4RMPtn5gyN0qc_k9Uw91WFgE2-tGI5wH4HWSp69zCZhHZRIFh_9SbhQzkg/w640-h508-rw/2016-05-19%25252005.34.17.jpg)
Sesuatu yang benar
daya sekuat tsunami juga
manakan mampu memusnahkannya .
Inikan pulamanusia
yang sekadar dapat melepas rasa dengan kata-kata.
Hingga kata-kata menjadi dendam.
Hingga dendam merasuk fikiran
untuk bertindak dengantidak bijak.
Akhirnya tersialah usaha .
Kebenaran itu tak akan ke mana-mana.
Manusia pendendam ,
Inikan pula
yang sekadar dapat melepas rasa dengan kata-kata.
Hingga kata-kata menjadi dendam.
Hingga dendam merasuk fikiran
untuk bertindak dengan
Kebenaran itu tak akan ke mana-mana.
mereka itu ibarat api dalam sekam.
Bara nya bisa terlihat,bisa juga tersirat .
Tapi apa yang dibakarnya ?
Tak lain hanyalah diri sendiri.
Bara nya bisa terlihat,
Mengapa tidak kau padamkan saja?
Bukankah itu yang terbaik
untuk jiwamu ?