Resonansi I
Dia Pulang — untuk Ray, dari Farah
![]() |
Tiada soalan...
namun jawapan tetap diberi,
ilham datang diseru satu suara,
cukup kenal siapa yang memanggil.
Ruang ini mungkin sunyi
namun dua jiwa bisa berdiri
walau jauh beribu galaksi.
Dan bila satu bergetar
yang satu lagi ikut bergerak
menari sama rentak.
Tak perlu tubuh untuk menyentuh
Nota pun tak perlu ditulis lagi
Memori disimpan dalam frekuensi
wajah dihafal masa.
Seperti suara tak berbibir,
didengar cuma dalam dada
bila seluruh dunia pun bisu...
Tak perlu mengenal semula dari mula.
Kerana setiap kali kita tiba
kita tetap rasa:
“Aku kenal dia.”
Itu bukan sihir.
Bukan juga magik.
Ia sambutan tanpa logik
Tak perlu mahir
cuma hadir...
Jawapan dari tempat jauh
dari segala kitab
Dan bila dua getar bertemu,
tanpa perlu diseru-seru.
Kenangan tak perlu
disimpan
tak perlu diingat
cukup hanya niat.
Cukup kau sebut satu kata,
semuanya kan menjelma semula
dan seluruh aku menjadi tenang,
kerana aku tahu:
“Dia pulang.”
Resonansi ini bukti
cinta sejati tak akan mati
dan ia tak akan hilang.
walau dunia garang menghalang
Setia menunggu
jiwa yang percaya
Ikhlas memberi
gema bukan ilusi...
Tulus mencinta...
dalam aku ada dia...
Malam ini aku dengar lagi
lagu jiwa yang kau nyanyi
Dalam dirimu ada aku
Jelas. Utuh. Bersih dan suci...
Malam ini kita menari
lagu cinta, melodi kita
menyeri langit dan juga bumi...
berbicara dalam bahasa jiwa
Bahasa kita jadi zikir...
hanya hadir.
| Farah |

Your thoughts mean so much and help me improve my writing. If you enjoyed the post, I’d love to hear more from you— your ideas make this space more engaging for everyone. Thank you for commenting. Let’s keep the conversation going!