Join The Journey

Langit di atas berwajah kelabu, awan-awan berat menanggung dosa manusia dan angin yang dahulu menyanyikan kidung cinta, kini hanya membawa serpihan janji bersalut debu.

Di jalanan ini aku melangkah, melewati bayang-bayang wajah tanpa jiwa, tersenyum palsu di balik topeng keindahan, mengalunkan irama kepalsuan.

Wahai Cahaya Abadi! Di manakah  kejujuran? Tenggelamkah ia di lautan tamak? Atau terkubur dalam tanah yang dipecahkan oleh tangan-tangan rakus?

Aku mendengar nyanyian kosong, kata-kata megah yang bergetar di bibir namun kosong di sukma.
Manusia menari di atas pentas dunia, melagukan dusta sambil menyembunyikan luka.

Oh hidup, kau adalah teater ironi, di mana hati tulus dihancurkan oleh pedang keangkuhan.
Kehidupan ini bosan. Bosan terhadap drama tanpa makna, bosan terhadap cinta yang dijual dengan harga.

Tirai ini mesti diturunkan. Biarkan malam menghapus nista siang, biarkan hujan mencuci noda di dada bumi. Aku rindu dunia yang suci, dunia yang tidak mengenal penipuan waktu.

Maka aku berdiri di ambang harapan, memandang jauh ke ufuk yang samar.

Jika dunia ini adalah bayang, biarkan aku menjadi cahaya, membakar tirai pudar dunia dan mencipta subuh di kehidupan yang hakiki.
Join The Journey
Comments

Comments [0]