Awan melayang di bawah bentangan langit
ketika bintang melenggang tari gemalaicuba memikat bulan, memujuk pungguk
dan bayangan yang terlakar di celahan daun
membisikkan rahsia alam kepada angin.
Laut berdiam menahan rindu
pelukan pasang surut sang ombak ditunggu,
menghitung setiap peluang untuk mengucup pasir;
Itulah jiwa yang tak pernah mati,
mendakap hati yang terus berdegup.
Nada duka dan irama bahagia,
adalah melodi iringin hujan
yang berhenti bila senyum menerbitkan fajar
lalu menghirup embun di pagi berkabus.
Tika masanya tiba dan sukma melayang pergi,
kubiarkan kenangan melarut dalam diri
seperti setiap butir kerdipan bintang
jatuh ke dalam pelukan langit malam
menjadi saksi abadi
antara waktu dan penantian.
Your thoughts mean so much and help me improve my writing. If you enjoyed the post, I’d love to hear more from you— your ideas make this space more engaging for everyone. Thank you for commenting. Let’s keep the conversation going!