"jangan diam membisu
hati lebur bila kau tak bersuara."
Pantulkan senyumanmu,
oh bulan bawa matahari
Nyalakan api biar jadi bara,
biar jadi debu.
Bebaskanlah di sini,
kata-kata bersatu dalam nada
secebis rasa yang disematkan
di dalam hati setiap manusia.
Jadikanlah pedoman
bunuh palsu lakonan kehidupan.
Masa...
rindu jadi cinta
timbul contengan jiwa
bersatu dengan warna
degup lukisan nyata.
Hujan lebat menyusur sungai dan pantai
matahari kehausan meneguk air,
Pulangkan semula pada pasir.
Nafas alam menghembus,
bisikan rakus...
"Aku cinta kepadamu
tak perlu kau rayu hatiku
Aku cinta kepadamu
jangan ragu..."
Di sana bersembunyi cahayamu yang kucari
Di celah malam, di pinggir hari
di ruang hati.
Pantulkan senyumanmu,
oh bulan bawa matahari
Nyalakan api biar jadi bara,
biar jadi debu.
Bebaskanlah di sini,
kata-kata bersatu dalam nada
secebis rasa yang disematkan
di dalam hati setiap manusia.
Jadikanlah pedoman
bunuh palsu lakonan kehidupan.
Masa...
rindu jadi cinta
timbul contengan jiwa
bersatu dengan warna
degup lukisan nyata.
Hujan lebat menyusur sungai dan pantai
matahari kehausan meneguk air,
Pulangkan semula pada pasir.
Nafas alam menghembus,
bisikan rakus...
"Aku cinta kepadamu
tak perlu kau rayu hatiku
Aku cinta kepadamu
jangan ragu..."
Di sana bersembunyi cahayamu yang kucari
Di celah malam, di pinggir hari
di ruang hati.
Your thoughts mean so much and help me improve my writing. If you enjoyed the post, I’d love to hear more from you— your ideas make this space more engaging for everyone. Thank you for commenting. Let’s keep the conversation going!