Itulah saat yang memisahkan aroma kehidupan dari kesedarannya.
Itulah percikan api pertama yang menyalakan wilayah-wilayah jiwa.
Itulah nada magis pertama yang dipetik dari dawai-dawai perak hati manusia.
Itulah saat sekilas yang menyampaikan pada telinga jiwa tentang risalah hari-
hari yang telah berlalu dan mengungkapkan karya kesadaran yang dilakukan
malam, menjadikan mata jernih melihat kenikmatan di dunia dan menjadikan
misteri-misteri keabadian di dunia ini hadir.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6eL0dSRmk8DHv0RUNCeo-REHefe8koblgkWU6t6n8hBYAnmnVBIzDjKKlWpAiTLwhgGZRvlsqGYgErNuIXpIx2N2x2zFonsg4vr968ZCy2zCzlb0DO6GIgkxREa-gp8e5bgR1w6676czu/s320-rw/Khali_Gibran.jpg)
dewi cinta, dari suatu tempat yang tinggi.
Mata mereka menaburkan benih di dalam ladang hati, perasaan
memeliharanya, dan jiwa membawanya kepada buah-buahan.
Pandangan pertama kekasih adalah seperti roh yang bergerak di permukaan
Pandangan pertama dari sahabat
kehidupan menggemakan kata-kata Tuhan,
"jadilah, maka terjadilah ia."