Mengenang

Ray FL



Di sisiku bekas habuk rokok, seteko kopi O yang kian menyejuk
Di hadapan ku - empat orang teman yang duduk bersila memandang hujan,
Seekor kucing melingkar enak di atas alas kaki dari kain buruk
Sebuah gitar tua dipetik teman dalam nada sayunya.

"Aku rindu, teringat aku pada Zulaikha."

"Masa dah berlalu bergitu cepat. Kita ditelan masa."
Di serambi kami duduk merenung kenangan.
"Zulaikha, istimewa. Tak akan mudah aku melupakannya."

Sebatang demi sebatang, bertukar puntung

Diserang nyamuk tapi kami tetap setia merenung hujan
Masing-masing dengan cerita.

"Bila aku pergi esok, aku akan tinggalkan dia di sini," 

kata temanku yang memuja Zulaikha.
"Aku pergi membawa diri sendiri," kata temanku yang memetik gitar.
"Aku bawa harapan," kata yang menukar teko kopi.
"Impian, cita-cita," kata yang berkaca mata.
Aku?
Mengerling ke dalam rumah.
Seorang gadis sedang leka membaca buku
Buku yang aku hadiahkan pagi tadi.
Dan gadis itu, masih setia menemaniku, hingga kini.

Tags

#buttons=(Accept!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Ok, Go it!