dan kucuba atur kata-kata membalas senyummu,
walau dalam dada debarnya tak bisa kusebut
andai kau mengerti tak perlu aku sebut lagi.
Lemah rasanya bila tak memandang senyummu d
an kucuba pastikan senyummu selalu untukku.
Mengapa semua ini terjadi di saat aku sepi?
Kau buat hatiku jatuh cinta lagi.
Bijakkah aku bila mendengar suara hatiku
yang terpanggil untuk mencintai dirimu?
Dan bila tiba waktunya aku yakin untuk menceritakan padamu
tentang rasa hatiku yang penuh dengan rindu?
Dan bila masa itu tiba,
dengan penuh percaya dan bersedia
akan kuucapkan dari hatiku, aku cinta…
Akan kau dengarkan dari hatiku, aku cinta…
Your thoughts mean so much and help me improve my writing. If you enjoyed the post, I’d love to hear more from you— your ideas make this space more engaging for everyone. Thank you for commenting. Let’s keep the conversation going!